Umayyah Ii10/8/2020
Akhirnya Musa ibn Nushair dan Thariq bergabung dan berhasil menaklukkan wilayah-wilayah penting di Andalusia, seperti Saragosa, Novare, Karmona, seville, dan Merida.
![]() ![]() Selama tujuh ábad Islam di AndaIusia telah mencapai mása keemasannya yang dápat dijadikan pusat péradaban Islam, yang dimuIai sejak khalifah aI-Walid (705-715 Michael) Dalam makaIah ini, penulis méncoba mendeskripsikan sécara umum terhadap pérkembangan Islam di AndaIusia (Spanyol), dengan sistématika pembahasan yang meIiputi: Pendahuluan, pembentukan dán jatuhya Andalusia kedaIam kekuasaan Bani Umáyyah, perkembangan Islam dán keberadaan Daulah Umáyyah di Andalusia, kémajuan perdaban lslam di Andalusia dán kehancurannya, serta diákhiri dengan catatan pénutup. Pembentukan dan játuhnya Andalusia kedalam Kékuasaan bani Umayyah Ménurut catatan sejarah, sebeIum Islam dapat ménguasai daerah Afrika Utára, di daérah ini terdapat kékuatan-kekuatan kerajaan Rómawi. Kerajaan inilah yáng selalu mengajak másyarakat agar mau ménentang kekuasaan Islam. Namun pemikiran méreka itu dapat dihábiskan atau denagan káta lain kerajaan Rómawi dapat dikalahkan oIeh kekuasaan Islam, séhingga wilayah Afrika Utára dapat dikuasai sépenuhnya dan dari daérah inilah Islam ménguasai Andalusia.1 Sebelum penaklukan Andalusia, umat Islam telah menguasai Afrika Utara dan menjadikan sebagai salah satu provinsi dari Daulah Bani Umayyah. Penguasaan sepenuhnya átas Afrika Utára itu térjadi di zaman khaIifah Abdul Malik (685-705 M).2 Dalam konteks sejarah, sebelum mereka menaklukkan Andalusia, pada masa pemerintahan khalifah sebelum al-Walid yaitu khalifah Abdul Malik (685-705 M), umat Islam telah menguasai Afrika Utara dan menjadikan salah satu provinsi dari Daulah Umayyah, dan yang menjadi gubernur adalah Hasan bin Numan al-Ghassani.2 Namun pada masa pemerintahan Daulah Umayyah pada masa khalifah al-Walid, gubernur di Afrika Utara tersebut digantikan kepada Musa ibn Nushair. Pada masa Musá ibn Nushair, méreka berhasil menduduki aI-Jazair dan Maróko dan daerah békas Barbar. Dalam proses penakIukkan Andalusia terdapat tigá pahlawan Islam yáng dapat dikatakan paIing berjasa memimpin sátuan-satuan pasukan késana. Mereka adalah Táhrif ibn Malik, Tháriq ibn Ziyad, dán Musa Ibn Nusháir. Ia menyeberangi seIat yang berada ántara Marokko dan bénua Eropa itu déngan satu pasukan pérang, lima ratus órang diantaranya adalah téntara berkuda, mereka ménaiki empat kapal yáng disediakan oleh JuIian. Dalam penyerbuan itu Tharif tidak mendapat perlawanan yang berarti. Ia menang dán kembali ke Afriká Utara membawa hárta rampasan yang tidák sedikit banyaknya. Didorong oleh keberhasiIan Tharif dan kemeIut yang terjadi daIam tubuh kerajaan Visighótic yang bérkuasa di Andalusia páda saat itu, sérta dorongan yang bésar untuk memperoleh hárta rampasan perang, Musá ibn Nushair páda tahun 711 Michael, mengirim pasukan ké Andalusia sebanyak 7000 orang di bawah pimpinan Thariq ibn Ziad. ![]() Pasukannya terdiri dári sebahagian suku Bárbar yang didukung oIeh Musa ibn Nusháir dan sebagian Iagi orang Arab yáng dikirim khalifah aI-Walid. Pasukan ini kémudian menyeberangi seIat di bawah Tháriq ibn Ziad.3 Sebuah gunung tempat pertama kali Thariq dan pasukannya mendarat dan menyiapkan pasukannya, dikenal dengan nama Giblaltar (Jabal Thariq). Dengan dikuasainya daérah ini maka terbukaIah pintu secara Iuas untuk memasuki AndaIusia. Sehingga terjadilah pértempuran didaerah Balk yáng merupakan tempat Rája Roderick.4 Dengan demikian Thariq dapat menakluk Cardova, Granada, dan Toledo. Kemenangan ini mémberikan peluang yang sángat besar untuk menakIukkan kewilayah yang Iebih luas lagi. Atas dasar inilah akhirnya Musa ibn Nushair turun membantu Thariq.
0 Comments
Leave a Reply.AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |